Ketua Umum Lembaga Gebrakan Aktivis Independen (GAVEN), Muhamad Aap, menegaskan bahwa pemuda dan aktivis harus tampil sebagai penyejuk di tengah dinamika sosial dan politik yang berkembang, bukan justru menjadi pemicu perpecahan.
Menurutnya, kondisi bangsa saat ini membutuhkan peran positif dari generasi muda yang kritis, namun tetap mengedepankan etika dan persatuan.
“Pemuda dan aktivis adalah garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Namun jangan sampai perjuangan itu berubah menjadi provokasi atau tindakan anarkis. Kita harus menjadi penyejuk, bukan pemecah,” ujarnya.
Muhamad Aap juga menyoroti derasnya arus informasi di media sosial yang rawan dimanfaatkan untuk menyebarkan hoaks. Ia meminta pemuda dan aktivis menjadi filter, bukan justru ikut menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Hoaks itu berbahaya. Jangan sampai kita ikut terjebak dan malah memperkeruh suasana. Pemuda harus hadir memberi pencerahan, bukan kebingungan,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa menyampaikan kritik adalah hal yang sah, bahkan penting dalam negara demokrasi. Namun, cara penyampaian aspirasi harus tetap mengedepankan dialog dan solusi, bukan kekerasan atau perpecahan.
“Indonesia terlalu besar untuk dihancurkan oleh kepentingan sesaat. Perubahan sejati harus lahir dari cara yang bermartabat dan cerdas,” tegas Ketua Umum GAVEN tersebut.
Di akhir pernyataannya, Muhamad Aap mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya kalangan muda, untuk bersama menjaga persatuan dan stabilitas sosial demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
“Mari kita jadikan pemuda dan aktivis sebagai teladan yang menyejukkan. Kita boleh berbeda pendapat, tapi jangan biarkan perbedaan menghancurkan persaudaraan,” pungkasnya.
Posting Komentar